Rabu, 14 November 2012

Tugas Bahasa Indonesia : METAMORFOSIS KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA


Pendidikan di Indonesia banyak menjadi perbincangan berbagai pihak. Mulai dari rakyat biasa, bahkan sampai para pejabat pun banyak yang memperdebatkan masalah pendidikan di Indonesia. Banyak pro dan kontra mengenai sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Tidak sedikit rakyat yang menyatakan ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perdebatan mengenai sistem pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia. Meski pemerintah selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam bidang pendidikan, namun bukan berarti hal itu tidak lepas dari kritikan masyarakat.
Kurikulum pendidikan di Indonesia tidak pernah tetap dan selalu berubah-ubah. Menurut data yang ada, sudah terjadi delapan kali perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia. Kurikulum pertama yang digunakan di Indonesia adalah Rencana Pelajaran 1947 yang baru dilaksanakan oleh sekolah-sekolah pada tahun 1950. Selanjutnya Indonesia menggunakan rencana pelajaran terurai 1952. Perbedaan dari kurikulum sebelumnya adalah kurikulum ini lebih merinci setap mata pelajaran. Kemudian digunakan kurikulum 1968 yang bersifat politis. Selanjutnya diganti dengan kurikulum 1975. Kurikulum ini menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efektif dan efisien. Kurikulum kelima yang digunakan adalah kurikulum 1984, atau sering disebut dengan “kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Kurikulum ini mengutamakan pendekatan proses dan tetap mementingkan faktor tujuan. Selanjutnya Indonesia menggunakan kurikulum 1994 dan suplemen 1999. Kurikulum 1994 memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Ketujuh adalah kurikulum 2004 atau lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada kurikulum sebelumnya digunakan sistem caturwulan. Sedangkan pada KBK digunakan sistem semester. Terakhir adalah kurikulum yang masih berlaku sampai saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun 2006. Perbedaan yang paling menonjol dari kurikulum sebelumnya adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Perubahan kurikulum tersebut merupakan konsekuensi akibat terjadinya perubahan sistem politik, sosial, budaya dan ekonomi yang berkembang di masyarakat. Kurikulum pendidikan harus bersifat dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan agar pendidikan di Indonesia terus berkembang dan tidak ketinggalan zaman. Namun bukan berarti pendidikan di Indonesia ini sukses dengan seringnya pergantian kurikulum. Justru sebenarnya seringnya pergantian kurikulum ini membingungkan komponen pendidikan seperti para guru dan siswa. Perubahan kurikulum yang terlalu sering tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan di Indonesia ini masih belum baik dan selalu butuh pembaharuan.
Sebenarnya isi dari setiap kurikulum pendidikan  seperti KBK dan KTSP adalah sama. Perbedaannya ada pada cara yang digunakan untuk menyampaikan materi. Pendidikan di Indonesia sering pengalami perubahan kurikulum akibat para komponen pendidikan tidak saling bekerjasama untuk menyukseskan kurikulum pendidikan yang telah ada. Hal tersebut menyebabkan kurikulum pendidikan di Indonesia memiliki banyak kekurangan dan dapat dikatakan kurang berhasil. Seharusnya ada kesadaran dan kerjasama dari berbagai komponen pendidikan dengan tujuan mempertahankan kurikulum pendidikan yang telah ada, sehingga tidak terjadi kebingungan dalam setiap pergantian kurikulum pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar